"Ketika kita berada dalam kondisi masa pandemi dalam dua tahun terakhir, maka tema yang diambil dalam milad kali ini adalah “ Pemuda Sehat Indonesia Kuat”, Maksudnya pemuda sehat itu, kalau dikalangan aktivis bukan hanya raganya saja yang kuat tapi jiwanya juga harus kuat. Termasuk juga didalamnya pikiran-pikiran sehat, menghindari hoax, provokasi dan hal-hal yang dapat membenturkan satu dengan yang lain, kemudian mampu memberikan sesuatu yang konrtrukstif bagi pembangunan bangsa ini dan mampu memberikan tenaga jika dibutuhkan. Maka jika ada persoalan-persoalan yang lebih kecil dilwilayah/lingkungannya bisa dilibatkan," jelas Masri disela-sela acara Milad GPII ke-76 di Markas GPII jl.Menteng Raya, Jakarta Pusat (Sabtu, 03/10/2021).
Lebih lanjut Masri mengatakan meski grafik pasien yang terpapar Covid 19 menurun, kita harus sigap dan jangan lengah apalagi sampai abai terhadap Prokes. Pengabaian terhadap prokes dikhawatirkan dapat memicu gelombang ketiga Covid-19. Menurut Masri, saat ini masyarakat sepertinya mulai lengah dengan prokes sehingga kerumunan tanpa prokes terlihat di mana-mana. Padahal sangat beresiko apalagi orang-orang yang berada didalam kerumunan tanpa prokes ternyata adalah orang-orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, GPII sejak awal pandemic (April 2020) sudah melibatkan diri untuk turut serta melakukan upaya sosialisasi pencegahan dan penanganan pandemic, seperti membagikan masker gratis, melakukan penyemprotan disinvektan, dan diseminasi prokes bersama BNPT, serta ikut menyelenggarakan pelasanaan vaksin Covid-19 bekerjasama dengan MABES POLRI yang hingga kini masih terus diakukan.
"Kami akan tetap mensuport dan mendukung Pemerintah, dalam hal ini POLRI untuk melaksanakan Vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia sehingga tercipta kekebalan komunal. Kami juga mendukung POLRI untuk dapat membubarkan kerumunan-kerumunan yang mengabaikan prokes dalam bentuk apapun termasuk demonstrasi di tempat umum", tegas Masri.
Dalam menghadapi pandemi menurutnya generasi muda harus ikut berpartisipasi karena tingkat daya tahan tubuh (imun) dikalangan anak-anak muda masih tergolong kuat. Jika dibadingkan kalangan lain yang usianya sudah diatas 50 tahuan tentu tidak memiliki imun sekuat anak-anak muda. Untuk itu, Masri mengingatkan agar generasi muda bisa menghindari kerumunan dan segera melaksanakan vaksin dimanapun berada.
"Kalau ada himbauan pemerintah terkait pandemi, dengarkanlah dan tunggu sampai pandemi selesai. Sebab seluruh dunia sedang menanti kapan pandemi selesai. Jadi bukan hanya Indonesia saja yang menunggunya. Untuk itu butuh kesabaran dan ketabahan kita dalam menghadapi suasana seperti ini. Biarkan pemerintah bekerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam anggaran pemerintahan. Dan kita sebagai warga Negara yang baik harus mensuportnya. Dan kepada teman-teman yang belum vaksin, agar segera vaksin. Apalagi di Jakarta, pelaksanaan vaksin begitu sangat terbuka dan bisa dilakukan dimana saja, termasuk di Puskesmas-puskesmas", saran Masri kepada generasi muda Indonesia.
Acara refleksi 76 Tahun GPII bersifat internal, sehingga hanya dihadiri oleh para dewan syuro dan mantan ketua umum serta para senior GPII. Adapun puncak acara milad GPII akan dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2021, dihotel Aryaduta, Senen Jakarta Pusat. [red]