Dikira Turun Berok, Ternyata Tonjolan di Tubuh Pria Ini Berisi Organ Reproduksi Wanita

Ilustrasi penis (Shutterstock).

GARIS KOMANDO - Seorang lelaki berusia 67 tahun, yang diduga mengalami hernia, mengejutkan dokter ketika diketahui tonjolan yang ia miliki justru berisi testis dan organ reproduksi wanita.

Hernia atau turun berok merupakan adanya benjolan di tubuh akibat keluarnya organ di dalam tubuh melalui jaringan atau otot yang menahannya. Dalam kasus pria ini, tonjolan di tubuhnya diduga sebagai salah satu testis.


Artinya, sang pasien ini terlahir dengan satu testis normal dan dua sistem reproduksi, milik laki-laki dan perempuan. Sebab, dokter menemukan ovarium, tuba fallopi, dan rahim, di tonjolan di tubuh sang pria ini.

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang secara lahiriah tampak hanya memiliki alat kelamin laki-laki tetapi juga memiliki organ dalam perempuan.

Dokter mendeteksi kondisi ini ketika sedang melakukan operasi yang ia kira sebagai hernia, lapor Daily Star.


Ilustrasi penis (Pixabay/derneumann)

Setelah mengetahuinya, dokter mendiagnosis lelaki asal Kosovo ini dengan Persistent Mullerian Duct Syndrome (PMDS).

PMDS merupakan gangguan perkembangan seksual yang memengaruhi laki-laki. Seperti sang pasien, secara umum kondisi ini memang membuat seorang lelaki memiliki organ reproduksi perempuan.

Selama dalam kandungan, semua janin mengembangkan 'proto-womb' yang dikenal sebagai Duktus Mullerian. Dalam proses ini, beberapa hormon akan berkurang dan secara bertahap menghilang.

Namun, terkadang hormon-hormon ini tidak diproduksi, yang berarti Duktus Mullerian tumbuh menjadi rahim, ovarium, dan saluran tuba.

Sementara itu, ada hormon lainnya yang bertanggung jawab atas pertumbuhan penis. Hal ini dapat menyebabkan seseorang dilahirkan sebagai interseks, yang mana mereka memiliki penis dan vagina.

Pengidap PMDS berisiko tinggi tidak subur. Namun pada kasus lansia ini sangat mengejutkan karena ia telah dikaruniai tiga anak.


Sumber

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama