PESISIR BARAT - Seorang oknum guru (Sekolah Dasar Negeri) SDN 105 di Kecamatan Lemong berinisial BH (39) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Pesisir Barat, ditangkap Polisi karena mencabuli belasan muridnya yang masih dibawah umur.
BH adalah oknum guru agama di SDN 105, tepatnya Pekon (Desa) Penengahan, Kecamatan Lemong yang telah mengabdi sebagai PNS selama kurang lebih 7 tahun di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar).
BH telah melakukan aksi bejatnya terhadap 14 muridnya, bahkan sontak membuat kaget korban dari oknum BH itu sekarang ada yang sudah duduk di bangku sekolah menegah pertama (SMP).
Tersangka BH mengakui perbuatanya dan menceritakan Kejadian di awal covid-19 tepatnya di tahun 2020 selama melancarkan aksi bejatnya oknum BH ini tidak pernah ketahuan.
"Korban sebelumnya tidak ada yang bercerita karena saya iming-imingi nilai bagus dan sampai bercerita dengan orang lain saya ancam dengan nilai jelek," kata BH.
"Korban yang terakhir saya cabul di gedung perpustakaan SDN 105, dengan meminta bantuan pada teman-temanya untuk memangil korban supaya datang ke gedung perpustakaan.
Sesampainya korban di perpustakaan modus pertama saya menanyakan tentang pelajaran, yang kedua saya bertanya kalau korban mau cek pisik nilai korban bagus sekalipun nilai ulanganya jelek tetap nilai korban akan bagus," katanya.
Selanjitnya ia mengatatan, "Korban saya suruh masuk keperpustakaan kemudian korban saya cumbu, terus suruh duduk di depan saya sebelah kiri diatas meja yang ada diperpustakaan," ujar BH.
Kemudian modus selanjutanya menanyakan, dirumah apakah sering main Handphone (HP) atau tidak karena nilainya akhir-akhir ini nilainya agak turun.
Korban menjawab memang suka main hp tapi tidak terlalu sering, kemudian ia bertanya lagi apakah sering main tik-tok korban menjawab ia tapi tidak terlalu sering.
"Saya bertanya lagi kepada korban kamu mau cek pisik apa tidak korban tidak menjawab. lalu korban saya suruh berdiri dan saya suruh bukak celana kamu (Korban), korban menuruti permintaan tersangka dan korban sendiri yang bukak celana lejing maupun celana dalamnya.
Kemudian korban saya suruh pindah ke sebelah kiri tepatnya dibelakang rak buku yang ada di perpustakaan yang seperti lemari kemudian saya suruh korban berdiri, disitulah korban yang terakhir saya cabuli," ujarnya.
"Korban saya cabuli pakai tangan selama kurang lebih dua menit, setelah terangsang saya berbalik badan dengan membelakangi korban kemudian saya mengocok alat kemaluan dengan tangan saya sendiri sampai saya ejakulasi dini dan korban tidak melihat kemaluan saya karena korban lagi merapikan pakaianya. setelah itu korban saya suruh kembali lagi ke kelas," terang BH
Saat BH Melancarkan aksinya tidak ada satupun orang yang melihatnya. Kalau korban sebelumnya dirumah, dengan modus sama seperti yang lain cek pisik.
"Tujuan cek pisik guna untuk mengetes korban apakah otak depanya masih bagus atau tidak," jelas tersangka.
Dilangsir dari Mediapanglima. [Red]