GK, Tanggamus - DPRD Tanggamus bersama eksekutif terus berupaya mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.
Menurut ketua komisi II DPRD Tanggamus, Fakhruddin Nugraha, DPRD telah mengundang tim satgas inflasi daerah, untuk berdiskusi membahas berbagai hal yang akan dilakukan pemerintah daerah, dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Tanggamus.
“Kami mendorong agar pemerintah Kabupaten melakukan upaya-upaya walaupun memang, kita tau dan sangat paham, ini merupakan wilayahnya pemerintah pusat,” ungkap Fakhruddin, Selasa (22/2).
“Namun kita sebagai pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, harus melakukan hal hal yang dapat mengurangi kelangkaan minyak goreng terjadi saat ini,” imbuhnya.
Dari diskusi dan pembahasan tersebut, ada beberapa hal yang akan dilakukan pemerintah kabupaten Tanggamus, dalam mengatasi kelangkaan yang terjadi.
Diantaranya, mengambil minyak goreng murah dari Bulog walaupun itu jatahnya sangat sedikit, hanya sekitar 1.000 liter/minggu.
“Dan itu juga harus disubsidi terkait dengan biaya distribusi dan pengangkutan serta biaya bongkar muat,” kata Fakhruddin.
"Itu yang kita dorong agar pemerintah daerah melakukan itu. Selanjutnya kita juga saat ini tengah mencari caranya yang sesuai dengan aturan," imbuh Fakhrudin.
Salah satunya mendorong BUMD untuk membeli ke Bulog, dan mendistribusikannya dengan harga, Rp.14 ribu / liter sesuai dengan ketetapan pemerintah.
“Inilah salah satu yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng,” terangnya.
“Selanjutnya terus melakukan pemantauan terhadap pendistribusian minyak goreng bersubsidi agar tidak disimpangkan. Seperti keberadaan minyak goreng bersubsidi yang dijual di toko-toko retail modern,” pungkasnya. [Ar]