GK, Lampung - Disaat BBM dicabut subsidinya oleh pemerintah, ternyata masih dijadikan ajang mencari keuntungan pribadi oleh oknum nakal dengan cara menimbun BBM. Padahal, banyak masyarakat pengguna petralite dan solar masih merasa kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan BBM kendaraannya serta berdampak pada melambungnya harga kebutuhan pokok.
Dalam investigasi tim media, terdapat oknum Sopir (Ab) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung yang diduga telah menimbun BBM jenis solar dikediamannya wilayah Gedong Air, Kota Bandar Lampung. Rabu malam (5/10/22).
Oknum sopir yang sempat terkejut dengan kedatangan tim media, terlihat sedang memindahkan solar kedalam drigen ukuran 35 liter. Dalam keterangannya, Ab sudah cukup lama melakukan dan menimbun solar didalam gudang yang berukuran lebih kurang 5 X 2 meter didepan rumahnya yang juga terdapat tumpukan barang bekas (rongsok) didalam karung-karung berbahan plastik disamping rumah itu. Terlihat juga 2 buah kendaraan sampah milik DLH Kota Bandar Lampung yang dijadikan muatan pengisian solar dari SPBU yang telah ditunjuk oleh dinas.
Dari pengakuannya, Ab hanya perantara dari rekannya Fr yang juga sopir kendaraan kebersihan dari DLH Kota Bandar Lampung.
“Saya hanya perantara mas, yang punya SK dinas itu bang Fr, rumahnya di Sukabumi,” terang Ab.
Cara yang digunakan untuk membeli solar juga diakuinya dengan menggunakan DO (Delivery Order) yang dikeluarkan oleh dinas 18 liter perhari dengan dalih untuk mengisi tangki 3 exavator yang berada di TPA Bakung. Namun diduga Ab dan Fr memanfaatkan DO tersebut untuk mengisi BBM di SPBU yang telah ditunjuk dengan mengisi full tank (penuh) kendaraan kebersihan tersebut, lalu dipindahkan kedalam drigen-drigen 35 liter dirumahnya dan dijual ke pengecer.
Atas perbuatan yang dilakukan oknum sopir kendaraan pengangkut sampah dari DLH Kota Bandar Lampung tersebut, tim media mencoba meminta konfirmasi kepada Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Budiman P Mega melalui WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan telepon maupun pesan singkat tersebut tidak ada tanggapan. [tim]