Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay SH., MH menyampaikan bahwa mahasiswa FKIP memiliki tanggung jawab yang sangat besar kepada bangsa indonesia untuk melahirkan generasi yang memiliki ilmu, budi pekerti yang baik serta membangun peradabaan nasionalis bagi generasi kedepan.
" Bangsa ini akan menggantungkan nasib generasi penerusnya ditangan seorang guru, maka dari itu implementasi dari sebuah kata pengabdian harus menjadi satu kesatuan terhadap keiklhasan " Ujarnya
Ia juga menceritakan bagaimana bangsa jepang saat mengalami kehancuran dua kota yakni Hiroshima dan Nagasaki akibat serangan bom atom yang dilakukan oleh Amerika Serikat di penghujung setelah perang dunia ke II bertanya soal keberadaan dan sisa guru yang selamat dari kejadian tersebut.
"Jepang tidak akan bisa mengejar Amerika jika tidak belajar, karenanya bangsa jepang saat itu kemudian mengimbau pada para Jenderalnya untuk mengumpulkan seluruh guru yang tersisa di pelosok Jepang. Sebab, mereka menyadari pentingnya peran seorang guru dalam membangun peradabaan kedepan " Ungkapnya yang juga mantan Aktivis GMNI
Mingrum juga meminta kepada seluruh mahasiswa Unila yang hadir untuk bersama menjadi pelopor dan penegak Pancasila serta garda terdepan dalam menjaga kebhinekaan,merawat perbedaaan dan membangun semangat kolaborasi untuk mengisi pembangunan dan melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa indonesia.
"Bersama kita mengikrarkan diri untuk tidak sentimental terhadap perbedaan suku,ras,agama,adat istiadat dan lainnya, perbedaaan ini merupakan rahmat tuhan yang menjadikan kekayaan bagi bangsa indonesia, jaga diri jaga teman jaga bangsa ini dari siapapun yang mencoba memecah belah kita semua melalui berbagai cara yang tanpa kita sadari kita ikut terjebak situasi yang tidak tepat " Harap Senior Politisi PDI Perjuangan Lampung
Terakhir, Inisiator Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan di DPRD Lampung Mingrum Gumay juga berharap penerapan nilai Pancasila dapat seluruhnya melekat dan menyatu di setiap insan guru dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan dan pengetahuan.
"Berikan pengetahuan bagaimana sejarah bangsa indonesia bisa merdeka diatas ketidakpastiian penjajah, lakukan internalisasi penerapan nilai pancasila melalui pendidikan dan pengetahuan dengan cara-cara kekinian, tantangan guru semakin sulit ditengah dinamisasi dan perubahan perkembangan sektor IT yang begitu masif, untuk itu tingkatkan kualitas dan sensitiftas agar bisa meyikapi perubahan dengan bijak serta lakukan inovasi secara terus menerus guna melahirkan generasi penerus yang berkarakter" Tutup Mingrum. [rls]