GK, Lampung Barat - Mendapati pasien yang terjangkit penyakit DBD, Puskesmas Buay Nyerupa bergerak cepat bersama Perangkat Pekon Buay Nyerupa melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi) ke lingkungan warga yang terkena penyakit DBD.
Tercatat dalam minggu terakhir ada 4 pasien yang terkena DBD, 2 diantaranya merupakan ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah dirawat di Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat. Selasa (4/4/2023).
Pergantian musim yang tidak menentu saat ini seringkali menimbulkan ragam penyakit yang diakibat cuaca maupun terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi, jenis nyamuk ini terkategori sangat cepat bertelur dan berkembang-biak di tempat-tempat penampungan air bersih.
Kepala Puskesmas Buay Nyerupa, Metty Sylviani SST, M.K.M., mengutarakan pihaknya pun menerapkan langkah gerak cepat sesaat mendapat laporan adanya kasus DBD, baik dari rumah sakit, laporan keluarga pasien atau dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat.
"Jum'at kmren tim dari puskesmas melakukan PE bersama perangkat pekon Buay Nyerupa ke 3 rumah yg terkena DBD, dan menyisir 100 meter kediaman tempat ke 3 pasien. Dari hasil PE ditemukan ada sekitar 10 rumah yang lingkungannnya ada jentik nyamuk dan semua tempat yg kami kunjungi BAK mandi nya kami pun sudah taburi bubuk Abate," terang Kepala Puskes Buay Nyerupa via WhatsApp.
Masih menurutnya, "Upaya PE ini kami lakukan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita DBD," ujar Metty.
Kepala Puskesmas Buay Nyerupa juga mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar agar penyakit DBD tidak menyebar.
"Sambil melakukan PE kami mengedukasi masyarakat bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar, menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dengan cara menguras Bak Mandi minimal 1 minggu sekali, membersihkan wadah penampungan air, memakai kelambu saat tidur, jangan menumpuk pakaian yang digantung, menggunakan pakaian yang panjang saat keluar rumah, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi dan bunga lavender, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadinya genangan air," jelas Metty. (Surya)