Kualitas dan Material Pasangan Talud Proyek Inpres di Lumbok Seminung Diragukan



GK, Lampung Barat - Proyek peningkatan struktur dan rehabilitasi jalan ruas Pagardewa-Lumbok Seminung dengan alokasi anggaran bersumber dana Intruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp46 Miliyar lebih yang dilaksanakan oleh PT Suci Karya Badinusa selaku pemenang tender, item padaa pasangan talud diragukan kualitasnya.

Proyek pemasangan talud itu, sebelumnya santer beredar kabar milik Camat Lumbok Seminung, hingga akhirnya dibantah oleh camat setempat. Kini pasangan talud itu menuai sorotan, mulai dari segi kualitas pekerjaan yang dinilai asal jadi hingga material batu yang disinyalir tidak memenuhi standar.

Pasalnya dalam pemasangan dinding drainase menggunakan batu cadas dengan kualitas yang diragukan karena batu yang terpasang merupakan batu campuran atau bukan merupakan batu sungai, serta pemasangan batu juga menuai pertanyaan karena pihak pekerja memasang batu hanya pada satu sisi secara zik-zak.

Selain itu, bantalan pengunci bagian atas talud yang menurut keterangan pekerja dilokasi dilapisi semen setebal 10 centimeter (CM), faktanya tidak demikian, yang mana pekerja hanya melapisi bibir talud dengan semen tipis dan dibuat line seolah memenuhi volume 10 CM. Pada pemasangan semen dilakukan tampak di bagian luar talud sehingga menyisakan celah-celah batu yang tidak terisi semen. Sehingga dari berbagai temuan di lapangan itu, membuat kualitas proyek talud tersebut kian diragukan.

Menurut sumber warga dilokasi mengaku sangat menyayangkan kualitas proyek bernilai miliaran rupiah tersebut, yang di ciderai oleh minimnya kualitas pekerjaan.

“Memang kami tidak terlalu paham mengenai spek dan seperti apa standar pembangunan talud itu, tapi sebagai penerima manfaat pembangunan, tentu kecewa kalau kualitas pembangunan talud itu dibuat seolah asal jadi, gak tanggung-tanggung lho anggarannya ini,” keluhnya.

Pihaknya berharap pihak terkait dapat segera melakukan kroscek kelapangan, karena lemahnya pengawasan terhadap pekerjaan dapat menjadi pemicu bagi pihak sub-kontrakor dan pekerja untuk bekerja sesuka hati. “Karena kurangnya pengawasan sehingga akhirnya mengorbankan mutu dan kualitas pekerjaan dilapangan,” ucapnya.

Disisi lain, anggota DPRD Lambar dapil 1, Nopiyadi turut angkat bicara dalam menyikapi persoalan tersebut. Selaku ketua fraksi PKS bersatu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan komisi 2 DPRD Lambar untuk menindaklanjuti hal tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan komisi II selaku komisi yang membidangi pembangunan. Dan persoalan ini harus di tindaklanjuti karena ini menyangkut kualitas pekerjaan dan kualitas material yang digunakan,” kata Nopiyadi.

Nopiyadi menilai memang perlu ada kajian-kajian mendalam mengenai material yang digunakan dalam pelaksanaan proyek pemerintah pusat tersebut.

“Harus ada upaya-upaya untuk memastikan sesuai atau tidaknya material yang digunakan dalam proyek itu. Termasuk kualitas pekerjaan apakah sesuai atau tidak dengan spek yang ada.Kalau memang terbukti ternyata tidak sesuai, tentu ini kita sayangkan, karena proyek inpres inikan proyek nasional, jadi pengerjaan harus dilakukan secara profesional, begitupun dengan material yang digunakan harus sesuai standar mutu yang ditentukan,”kata dia.

Dirinyapun tak menampik ada dugaan penggunaan material yang tidak sesuai standar, seperti penggunaan batu dalam pemasangan talud tersebut pasca melihat bukti video yang dikirimkan media ini. 

“Ya soal material batu memang untuk pembangunan talud harus menggunakan batu belah sungai, atau batu pegunungan yang pori-porinya lebih kecil, tidak bisa sembarang batu. Jadi ada standar mutu. Kami pihak pelaksana memahami itu,” jelasnya.

Untuk itu, sebagai wakil rakyat di wilayah itu Nopiyadi berharap dan mendorong agar pihak-pihak terkait supaya turun melakukan kroscek dilapangan.

"Ya intinya kita minta pihak terkait turun melakukan kroscek lapangan. Selain itu pengawasan juga harus di tingkatkan mulai dari dinas PUPR Lambar, Konsultan maupun masyarakat juga bisa menjalankan fungsi pengawasan. Supaya proyek ini betul-betul maksimal sehingga natinya bisa memberikan manfaat kesejahteraan untuk masyarakat,” tutupnya. (red)

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama