GK, Jakarta – Permasalahan baik keamanan maupun sosial di Papua seolah tiada hentinya.
Calon presiden Anies Baswedan mengklaim dirinya sudah mempunyai formula khusus dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut Anies, pengalamannya semasa menjabat sebagai Gubernur DKI sudah cukup untuk diterapkan dalam penanganan KKB apabila dirinya terpilih sebagai presiden.
“Pendekatan yang kami lakukan di dalam konflik-konflik yang ada di Jakarta dan pendekatan itu juga insyaallah kami lakukan kalau ada konflik apapun di luar,” kata Anies kepada wartawan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (2/12).
Dia mengklaim bahwa dirinya berhasil menangani konflik di daerah Jakarta Timur yang kerap menggunakan kekerasan saat berhadapan dengan aparat.
Dalam upayanya, Anies kemudian sebatas menggunakan komunikasi dengan warga yang acap kali menggunakan kekerasan saat berhadapan dengan aparat.
“Jadi punya kewenangan jangan merasa paling tahu jalan keluarnya, punya kewenangan bukan berarti punya pengetahuan, tapi duduk dan panggil,” ucapnya.
Anies juga mengkritisi posisi negara yang kerap berada di posisi fasilitator dalam penanganan konflik yang tidak berkesudahan sampai dengan saat in.
“Jadi stake holdernya, comparative expertnya, kemudian negara, lalu di situ ada namanya fasilitator yang memfasilitasi tiga pihak ini untuk berunding mencari jalan bersama,” ungkap dia.
Selain itu, untuk masalah KKB, Anies menganggap pemerintah perlu mengidentifikasi tokoh-tokoh utama dari pihak-pihak yang berkonflik.
Hal itu kemudian dilanjutkan dengan pelibatan para pakar yang cukup solutif.
“Jadi kan kita-kita semua nggak bisa berpikir outside the box, karena kita udah box in dengan urusan ini. Begitu kita mendatangkan orang yang dia bisa bilang ini contoh solusi di Mexico, itu contoh solusi di Afrika, mendadak kita itu punya menu pilihan solusi yang lebih banyak,” bebernya.*