Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi, Dan Tatalaksana BKKBN Pusat, Ulil Abshar, S.IP menjelaskan, perlu disadari masyarakat bahwa Stunting dapat mengancam sumberdaya manusia yang berkualitas, karena Stunting menjadi pintu masuk seluruh penyakit yang tidak menular seperti diabetes, jantung koroner, dan osteoporosis.
"Penyebabnya semua itu adalah kurangnya gizi pada 1000 hari pertama kelahiran, pola asuh dan pola makan yang salah. Oleh karena itu saya mengajak bapak dan ibu untuk mencegah Stunting sejak dini supaya anak-anak kita sehat dan berkualitas," ujar Ulil.
Pranata Humas Ahli Madya Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Tatas Aji Dharma meminta kepada masyarakat untuk memeriksakan kehamilan istrinya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memantau dan mengawasi kasus Stunting. "Kita wajib mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya," kata Tatas.
Sementara itu, Kepala DP3KB Kabupdaten Brebes, Akhmad Ma'mun, M.Si menyandang jumlah Stunting terbesar merupakan kesedihan bersama yang harus diatasi dengan serius. Ia mengajak masyarakat mencegahnya agar Brebes terbebas dari kasus Stunting.
"Brebes merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak kasus Stunting. Satu dari tiga anak yang lahir mengalami Stunting. Untuk itu, mari kita bersama-sama mencegahnya," pungkasnya. (**)