GK, Lampung Barat - Tiga pekan terakhir di Jalan Provinsi tepatnya di Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat yakni di ruas jalan Pekon Tanjung Raya sampai dengan Pekon Bandar Baru diwarnai oleh hiruk-pikuknya pekerja proyek yang melakukan pemeliharaan rutin pada Jalan Provinsi Lampung.
Diketahui bahwa pemeliharaan rutin jalan provinsi itu dikerjakan oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah V.
Diawal pengerjaan, dititik jalan rusak berlubang dibawah Gunung Pasir Pekon Bandar Baru yang masyarakat setempat mengenalnya dengan nama Way Tuba, telah dilakukan penimbunan dengan menggunakan seplit (pondasi).
Kini pondasi itu sudah habis tergerus oleh air hujan, menyisakan jalan yang berlubang dan rusak kembali.
Pantauan wartawan gariskomando.com dilokasi pengerjaan pemeliharaan rutin jalan provinsi, merupakan pekerjaan yang sia-sia dan membuang uang negara dengan cuma-cuma, bagaimana tidak? Pekerjaan UPTD BMBK yang sudah melakukan pondasi di jalan rusak itu, kini jika akan melakukan tindak lanjut ke tahap pengaspalan maka mereka harus melakukan pondasi ulang dengan kembali membutuhkan seplit tentunya.
Senada dengan pernyataan tersebut, juga diutarakan oleh Syah, yang merupakan tokoh masyarakat kecamatan setempat. Ia menyayangkan, seplit yang banyak terbuang karena tidak langsung mendapat tindakan lanjutan.
"Kalau jalan rusak ini mau ditambal, kenapa tidak langsung diaspal? Kalau begini kan sayang seplitnya terbuang cuma-cuma, jalan kembali rusak, mereka ini kerja seperti sekedar seremoni jangan tidak ada yang dikerjakan aja, coba jika mereka serius menangani jalan rusak ini kan gak setiap tahun harus ngerjain ini terus," ucapnya. Kamis (16/5/2024).
Syah juga mengkhawatirkan banyaknya seplit yang bertaburan akan mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor (R2).
"Sepelit yang bertaburan ini membahayakan pengendara sepeda motor, karena jalan ini menurun dan menikung. Saya minta Dinas terkait bertanggung jawab akan pekerjaan mereka yang serba tanggung ini," kata Syah dengan nada geram.
Hingga berita ini dibuat, Aprisol Putra Kepala UPTD Wilayah V Dinas BMBK Provinsi Lampung bungkam ketika dimintai tanggapannya. Seakan buang badan ketika dirinya dikonfirmasi melalui sambungan Telpon dan pesan WhatsApp yang dikirim tidak dijawab. (Surya)