Ibukota Kecamatan Sukau Dikepung Longsor, Anggota DPRD dari Fraksi PKS Tinjau Lokasi dan Sampaikan ini!



GK, Lampung Barat - Berangkat dari video yang beredar di akun facebook milik Surya Al Pajri terkait bencana alam longsor yang terjadi di Pekon Bandar Baru, Kecamatan Sukau. Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, Nopiyadi, S.Ip., meninjau 2 lokasi longsor yang berada di Pekon tersebut. Minggu (2/6/2024)

Pertama Nopiyadi, S.Ip., meninjau lokasi tanah longsor yang telah menelan 2 hektar lebih tanah perkebunan warga dan pada tahun 2023 lalu, telah menelan 1 korban jiwa yang terseret oleh tanah longsor.

Kedalaman lokasi longsor itu diperkirakan 300 meter lebih, hal tersebut diketahui saat melakukan evakuasi mengangkat jenazah korban yang terperosok ke jurang longsor di tahun lalu.


Kedua, tinjauan dilakukan di Pemangku Way Menjadi Pekon yang sama, yang mana titik longsor tepat di belakang pemukiman warga dan retakan-retakan potensi longsor susulan sudah mendekati rumah warga hanya berjarak kurang lebih 15 meter.

Dalam tanggapannya Nopiyadi menyampaikan rasa prihatinnya pada Ibukota Kecamatan Sukau yang mana kantor Kecamatannya bisa dilihat langsung dari titik lokasi longsor. Artinya menurut Nopi bahwa di Bandar Baru terdapat 2 lapisan pemerintahan yakni Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintahan Pekon itu sendiri dan secara geografis dirinya menyimpulkan Pekon ini dikepung oleh bencana banjir dan longsor.

"Tentunya ini menjadi PR kita bersama, kepada masyarakat, pemerintah pekon, seluruh elemen yang terlibat, kecamatan khususnya, dan pihak terkait, BPBD, KLH, PUPR untuk rembug bersama. Mari kita pikirkan karena kondisi sekarang sudah jumlah hektaran tanah warga yang sudah hilang dan wujudnya sudah tidak ada lagi," ajak Nopiyadi.


Setelah meninjau lokasi longsor secara langsung, Nopiyadi merasa miris akan keadaan yang terjadi. Dirinya juga sangsi bahwa 5, 10, atau 15 tahun akan datang, apakah Pekon Bandar Baru yang merupakan Ibukota Kecamatan Sukau masih bisa dipertahankan atau tidak dari peta Kabupaten Lampung Barat.

"Masyaalloh..ini luar biasa kita tidak tahu, 5, 10 atau 15 tahun kedepan apakah Pekon Bandar Baru ini masih bisa kita pertahankan dari peta kabupaten lampung barat, atau justru dia akan hilang menjadi sejarah bahwa telah hilangnya sebuah pekon yang menjadi ibukota kecamatan karena termakan atau tergerus oleh longsor. Karena itu saya mengajak kita semua untuk berpikir dan rembug bersama mencari solusi yang tepat untuk pencegahan dan penanganannya," pungkas Nopiyadi. (Surya)

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama