GK, Lampung – Komandan Korem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., memberikan materi tentang Kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara, pada Program Pengenalan Lingkungan Kampus (PPLK) Tahun 2024 kepada 4.477 Mahasiswa Baru Institut Teknologi Sumatera (ITERA), yang berada di Jl.Terusan Ryacudu Way Hui, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Rabu (14/08/2024).
Kegiatan PPLK yang dilaksanakan bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kampus, serta siap menghadapi tantangan akademik dan sosial selama masa studi mereka di ITERA, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai, norma dan budaya, akademik yang berlaku, termasuk etika akademik, tata tertib dan prosedur administratif.
Dijelaskan oleh Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., bahwa Indonesia sangat kaya raya, memiliki beranekaragam keindahan budaya, peradaban tinggi, Indonesia juga terdiri dari 1.350 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dan 17.508 pulau, namun kebhinekaan (kemajemukan) sering di eksploitasi untuk kepentingan tertentu dan perbedaan yang ada dibenturkan antar sesamanya serta aksi provokasi semakin intens, untuk melahirkan konflik dan anarkis agar NKRI ini hancur.
“Posisi geografis Indonesia sangat strategis, dilihat dari kesuburan Indonesia memiliki potensi bercocok tanam sepanjang tahun, Indonesia memiliki kekayaan alam hayati yang melimpah, kita juga pengekspor karet terbesar di dunia 3,1 juta ton pertahun, pada tahun 2023, produksi CPO kelapa sawit 40 juta ton dan menjadi produksi energi hayati terbesar di dunia, selain itu Indonesia juga memiliki kekayaan alam non hayati, cadangan gas alam kita sebesar 188,1 Trillion Cubic Feet (TCF), sementara itu batu bara kita memiliki cadangan 1.074 miliar ton,“ tuturnya.
Lebih lanjut Danrem menerangkan kepada 4.477 Mahasiswa Baru ITERA, bahwa Indonesia dilemahkan melalui berbagai cara, diantaranya melalui perang Proxy (Proxy War), Proxy War memiliki arti dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain, dilakukan oleh State maupun Non State Actor.
“Untuk menghadapi Proxy War diperlukan kepekaan dan kewaspadaan, kenali kondisi sosial kita pada saat ini, sementara itu potensi masalah terbagi menjadi lima bagian yakni, Ideologi, Politik, Ekomoni, Sosial Budaya dan Hankam, proses menuju kemerdekaan sangatlah panjang, selama 300 tahun bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan, dengan semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda, merupakan semangat pemersatu menuju Kemerdekaan 17 Agustus 1945.“
“Untuk itu, saya mengajak para pemuda dan mahasiswa selalu di depan dan berperan penting dalam menentukan sejarah Indonesia ke depan dengan melatih diri menjadi seorang pemimpin dengan membangun karakter, mengasah skill keahlian, membangun Team Work dan menentukan minat,“ pungkasnya.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITERA, Dekan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) ITERA, Kepala Biro Akademik Perencanaan Dan Umum ITERA, Kasiter Kasrem 043/Gatam, Pasi Komsos Siterrem 043/Gatam, Para Dosen dan Staf ITERA.
Usai memberikan materi Wawasan Kebangsaan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., juga memberikan materi Wawasan Kebangsaan kepada Mahasiswa Baru di Universitas Politeknik Negeri Lampung.(red)