GK, Bandar Lampung – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) resmi menerima tujuh mahasiswa peserta Program SEA Teacher 2024 yang berasal dari tiga universitas terkemuka: University of Santo Tomas (Philipina), Saint Mary’s University (Philipina), dan Bicol University (Philipina). Acara penyambutan berlangsung di Ruang Sidang FKIP Unila dengan dihadiri oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sunyono, M.Si., beserta para wakil dekan, ketua bagian Tata Usaha, ketua Unit Kerjasama, ketua dan sekretaris jurusan, serta kepala sekolah SMA YP Unila dan SLB Insan Madani Metro.Selasa,5November 2024
Tujuh mahasiswa dari program ini yang hadir di ruang sidang dekanat FKIP Unila adalah Mhea Lei S. Laza; Roanne Joy S. Taysa; dan Shirlene O. Buahon, ketiganya dari Saint Mery’s University. Selanjutnya Ela Pearl S. De Castro dan Joana C. Valdez dari Santo Thomas University dan hadir secara daring dari Bicol University, yaitu Allysa Gayle G. Thomas dan Jessica Mae N. Nato, keduanya akan datang ke FKIP Unila pada tanggal 11 November 2024. Mereka dsambut dengan hangat oleh Dekan FKIP Unila dan jajarannya. Program SEA Teacher 2024 sendiri bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengalaman akademik mahasiswa, serta memperkaya pemahaman mereka tentang pendidikan lintas budaya. Kolaborasi dengan University of Santo Tomas, Saint Mary’s University, dan Bicol University ini menegaskan komitmen FKIP Unila untuk memperkuat jejaring internasional dalam bidang pendidikan.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP Unila Prof. Dr. Sunyono, M.Si., menyampaikan harapan agar para mahasiswa SEA Teacher dapat memperkenalkan budaya dari negara asal mereka—Philipina—kepada masyarakat Lampung, khsusnya siswa di sekolah-sekolah tempat mereka praktik mengajar. “Kami berharap juga para mahasiswa asing tersebut dapat mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia, budaya, dan tradisi masyarakat Lampung, serta mengenal Lampung lebih dekat. Dalam mengenalkan budaya dan wisata di Propinsi Lampung, akan dilaksanakan pada saat weekend sebagai agenda mereka selama di Propinsi lampung.
Para mahasiswa SEA Teacher ini akan melaksanakan program praktik mengajar selama satu bulan di SMA YP Unila (untuk mahasiswa dari Saint Mary’s University dan Bicol University) dan di SLB Insan Madani Kota Metro (untuk mahasiswa dari Santo Thomas University). Untuk mendukung proses adaptasi, FKIP Unila telah menyiapkan “SEA Teacher Buddy” yang akan mendampingi para mahasiswa selama di Indonesia. Buddy ini berperan dalam membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan baru, mengenalkan kebudayaan lokal, dan memberikan dukungan selama program berlangsung.
“Kami berharap kehadiran SEA Teacher Buddy dapat membantu para mahasiswa mengatasi tantangan yang mungkin muncul, baik di lingkungan akademik maupun sosial. Buddy ini juga akan mengenalkan mahasiswa SEA Teacher pada budaya dan kebiasaan masyarakat Lampung sehingga pengalaman mereka di sini menjadi lebih berkesan,” lanjut Prof. Sunyono. Pada kesempatan ini, Prof. Sunyono sebagai Dekan FKIP Unila juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng. yang telah memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Dimana mahasiswa tersebut (khususnya mahasiswa dari Saint Mery’s University dan Bicol University) akan disiapkan tempat pemondokan di Rusunawa (kamar yang bersatandar internasional) selama mereka berada di Bandar Lampung. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Prof. Dr. Sowiyah, M.Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD yang telah menyiapkan pemondokan di Kota Metro bagai mahasiswa yang berasal dari Santo Thomas University. Selanjutnya kepada Kepala SMA YP Unila, ibu Dra. Mey Sriyani, M.M., yang telah menerima mahasiswa dari Saint Mery’s University dan Bicol University untuk melaksanakan praktik mengajar, demikian pula kepada Kepala SLB Insan Madani yang diwakili oleh bapak Mujiyanto yang juga telah menerima mahasiswa dari Santo Thomas University untuk melaksanakan praktik mengajar di sana.
Shirlene O. Buahon, salah satu mahasiswa yang mewakili Saint Mary’s University, mengungkapkan kegembiraannya dapat berpartisipasi dalam program SEA Teacher di Indonesia, khususnya di Lampung. “Saya sangat senang dapat kesempatan belajar di Universitas Lampung yang kampusnya sangat besar dan ramah. Saya berharap bisa mengeksplorasi budaya dan norma masyarakat Indonesia, serta mempelajari kekhasan budaya Lampung,” ujarnya.
Dengan adanya Program SEA Teacher ini, FKIP Unila berharap dapat memperkuat kolaborasi internasional dan membangun wawasan global bagi mahasiswa di bidang pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman akademik dan budaya tetapi juga upaya memperkenalkan keunikan budaya Lampung kepada dunia internasional.
Program SEA Teacher 2024 ini diharapkan dapat terus menjadi jembatan antara mahasiswa lintas negara, khususnya ASEAN untuk saling belajar, berbagi, dan menjalin persahabatan di ranah pendidikan, serta memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan kerjasama budaya di masa yang akan mendatang.(*)