GK, BANDAR LAMPUNG – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali menyelenggarakan wisuda dengan mewisuda 1.499 lulusan pada periode ke-20,di Pelataran Gedung Laboratorium OZT,Sabtu(09/11/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Pelataran Gedung Laboratorium OZT ITERA ini juga diwarnai dengan penandatanganan kerja sama antara ITERA dan Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta peresmian laboratorium baru yang akan menjadi pusat kompetensi di bidang teknik perkeretaapian.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, memberikan sambutan yang penuh harapan terhadap masa depan lulusan-lulusannya.
“Akan menjadi tradisi yang rutin, karena kita sudah mencapai puncak optimasi antara rasio antara in dan outnya. Setiap wisuda kita rata-rata mewisuda 1.500-an mahasiswa, dan setahun 3 kali. Meskipun demikian, kita tetap menjaga kualitas lulusan yang dihasilkan,” ujarnya dalam sesi doorstop dengan awak media.
Pada wisuda kali ini, terdapat dua program studi (prodi) baru yang pertama kalinya meluluskan sarjana S1, yaitu Program Studi Teknik Bio Medis dan Teknik Perkeretaapian.
Rektor ITERA menjelaskan Prodi Teknik Perkeretaapian ini adalah yang pertama di Indonesia, karena sebelumnya belum ada prodi S1 di bidang ini.
“Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan akan transportasi berbasis rel di seluruh wilayah Indonesia, prodi ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan sistem transportasi yang lebih modern dan terintegrasi," kata dia.
Terkait dengan prodi Teknik Perkeretaapian, Prof. Aryantha menambahkan bahwa teknologi dalam transportasi rel kini semakin berkembang, termasuk dengan adanya penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung inovasi dalam dunia perkeretaapian.
"Kami berharap, lulusan dari prodi ini akan dapat mengatasi tantangan masa depan dalam menghubungkan antar kota dan wilayah melalui moda transportasi berbasis rel," tambahnya.
Selain itu, Teknik Bio Medis juga merupakan program studi yang baru diperkenalkan di ITERA. Prodi ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang siap mengembangkan teknologi di bidang kesehatan berbasis alat medis canggih.
Prof. Aryantha menjelaskan Prodi Teknik Bio Medis ini sangat relevan dengan kebutuhan industri kesehatan di masa depan yang semakin berbasis pada teknologi.
“Kedepannya, banyak pemeriksaan medis yang akan menggunakan perangkat canggih dan berbasis data, bukan lagi hanya mengandalkan pemeriksaan fisik tradisional," ucap dia.
Menurut Prof. Aryantha pada wisuda kali ini, ITERA meluluskan 10 sarjana dari Program Studi Teknik Perkeretaapian dan 38 sarjana dari Program Studi Teknik Bio Medis.
“Meskipun jumlah lulusan pada tahun pertama ini tidak terlalu banyak, namun mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi besar di bidang masing-masing, terutama dalam mengembangkan dunia transportasi dan kesehatan di Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya momentum ini semakin spesial dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara ITERA dan Direktorat Jenderal Kereta Api Kemenhub. MoU ini mencakup kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia, penelitian, serta peningkatan kompetensi lulusan di bidang perkeretaapian. Selain itu, ITERA juga meresmikan laboratorium baru yang akan menjadi pusat uji kompetensi dan sertifikasi di bidang teknik perkeretaapian.
“Dengan adanya berbagai prodi baru dan kolaborasi strategis ini, ITERA semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan teknologi dan pembangunan bangsa, serta menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global di dunia industri dan teknologi,” pungkasnya.(*)