Disdik Lampung Barat Tindak-lanjuti Video Perundungan yang Terjadi di SMPN 1 Sukau



GK, Lampung Barat - Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat menindak-lanjuti video bullying dan pemberitaan dibanyak media yang viral terjadi di SMP Negeri 1 Sukau. Kamis (23 Januari 2025)

Beranjak dari video yang telah menampar dunia pendidikan, Disdik Kabupaten Lampung Barat melalui Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Mashuri, S.Pd.SD., M.M., melakukan kunjungan dan pembinaan di SMPN 1 Sukau.

Dalam kunjungan itu, Mashuri menyebut bahwa tujuannya disamping untuk melakukan pembinaan juga menggali informasi kejadian dan kronologisnya, walaupun kejadian itu bukan terjadi di lingkungan Sekolah dan bukan pada jam belajar-mengajar tentunya itu masih tanggung jawab dari pihak Sekolah.

"Mengenai hal yang telah menjadi keputusan dan kesepakatan yang telah dibuat pihak sekolah dengan pihak orang tua baik pelaku dan juga korban beberapa poin harus dikaji ulang, contoh sebagai bentuk pembelajaran kan ada 4 orang anak yang dikembalikan ke orang tua, tetapi kita masih punya tanggung jawab yakni memastikan bahwa anak itu tetap sekolah walau pun mungkin nanti dia dipindahkan ke sekolah yang lain, artinya pihak sekolah masih perlu melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi pelaku dan anak yang menjadi korban," ucap Mashuri.


Mashuri juga menekankan tindakan kedepannya pihak Sekolah agar bisa mengevaluasi dan mendeteksi dini sehingga hal semacam itu jangan sampai terulang kembali.

"Untuk anak yang menjadi korban dilakukan pendampingan secara khusus bagaimana psikologisnya bisa pulih kembali dan juga tentunya ini menjadi cambukan bagi pihak sekolah dan juga dinas pendidikan bahwa hal-hal seperti ini tentu walaupun diluar pengawasan Guru dan juga Kepala Sekolah menekankan bahwa ini tidak boleh lagi terjadi," tegas Mashuri.

Mashuri juga berharap peran masyarakat dan orang tua murid untuk sama-sama menjaga anak-anaknya.

"Bagaimana kedepan kita dapat menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik mempunyai akhlak yang baik, memiliki rasa sayang sesama temannya, berkolaborasi dan juga ditanamkan memiliki budipekerti yang luhur dan baik, itu semua tidak terlepas dari peran orang tua dan pihak sekolah sebagai penunjangnya," kata Kabid Pembinaan GTK Disdik Lambar.


Diberitakan sebelumnya bahwa sebuah video perundungan yang berdurasi 29 detik viral di media sosial dan menjadi gimik di masyarakat. Video itu memperlihatkan aksi diduga bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Sukau, Kabupaten Lampung Barat. Rabu, 22 Januari 2025.

Dalam video itu, tampak sekelompok anak perempuan mengenakan seragam sekolah tengah mengelilingi seorang anak perempuan sembari mengeluarkan kata kasar dengan bahasa khas daerah Lampung.

Kejadian yang sangat memprihatinkan itu menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar dan mencoreng nama Sekolah. Korban yang mengenakan seragam putih-biru tampak mendapat perlakuan kasar seperti pemukulan dan perkataan tak senonoh oleh beberapa anak perempuan lainya yang menjadi pelaku perundungan dalam video itu.


Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukau, Rustam Effendy saat dijumpai mengaku telah mendapati video tersebut sejak hari Minggu (19 Januari 2025) lalu, ia dan telah memanggil kedua belah pihak berikut wali muridnya.

"Kami baru tahu video itu pada hari Minggu kemarin, dan kami juga telah memanggil anak yang terlibat dalam video. Dari situ terungkap bahwa kejadian itu berlangsung pada bulan Agustus tahun lalu, dan itu terjadi saat jam pulang sekolah. Kejadiannya pun di SDN 1 Buay Nyerupa depan sini," ungkap Rustam Effendy.

Rustam Effendy juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memfasilitasi untuk kedua belah pihak, baik anak yang terlibat maupun wali murid untuk melakuk mediasi secara kekeluargaan.

"Rencananya Sabtu nanti kita akan memfasilitasi orang tua dari pada si pelaku dan korban melakukan mediasi secara kekeluargaan di Sekolah ini," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Sukau.

Wakil Kepala Sekolah itu juga menegaskan bahwa akan memberikan sanksi tegas kepada ke empat anak yang diduga terlibat sebagai pelaku bullying/perundungan.

"Seperti dalam video itu kan cuma 4 anak yang jadi pelaku utama, yang lainnya hanya melihat. Dan untuk ke 4 anak ini kita akan sarankan untuk mencari lingkungan baru atau kata lain akan kita keluarkan dari sekolah ini dengan alasan pertama untuk menghilangkan traumatik kekorban karena jika bertemu terus otomatis akan membuat korban merasa ketakutan," tegas Rustam Effendy. (Red)

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama