GK, Bandar Lampung, 30 Januari 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) secara resmi meluncurkan Program Summer Camp 2025 untuk pertama kalinya. Program ini menjadi langkah strategis FKIP Unila dalam memperluas wawasan akademik dan budaya bagi mahasiswa serta peserta dari berbagai institusi pendidikan di dalam dan luar negeri.
Acara Launching Summer Camp 2025 diselenggarakan di Aula K FKIP Unila pada Kamis (30/01/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas, di antaranya Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr.Herpratiwi, M.Pd. Ketua Senat Universitas Lampung beserta Anggota Senat, Plt. Dekan FKIP Dr. Riswandi, M.Pd., serta jajaran pimpinan fakultas lainnya, termasuk Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., Koordinator Bagian Tata Usaha, para subkoordinator, ketua dan sekretaris jurusan, serta ketua program studi. Acara ini juga dihadiri oleh dosen serta tenaga kependidikan FKIP Unila.
Plt. Dekan FKIP Unila, Dr. Riswandi, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Summer Camp 2025 bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan bahasa, budaya, kesenian, kuliner, dan wisata di Provinsi Lampung ke dunia internasional. Salah satu harapan utama dari program ini adalah meningkatnya jumlah mahasiswa internasional yang tertarik untuk melanjutkan studi di FKIP Unila dan Unila secara keseluruhan.
“Dalam kegiatan Summer Camp FKIP UNILA tahun 2025, para peserta akan diajak untuk belajar dan mengeksplorasi keberagaman bahasa, budaya, dan kesenian yang ada di Lampung dengan pendekatan ethno-pedagogy dan ethno-science melalui kegiatan akademik di dalam lingkungan kampus FKIP dan Unila serta kegiatan eksplorasi di luar kampus,” ujar Dr. Riswandi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. secara resmi meluncurkan program Summer Camp 2025. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya memperkenalkan konsep ethno-pedagogy dan ethno-science, yakni pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Summer camp ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta mengenai bagaimana kearifan lokal Lampung dapat diterapkan dalam konteks pendidikan dan penelitian, serta bagaimana kita dapat memanfaatkan keberagaman budaya untuk memperkaya pembelajaran di dunia pendidikan global,” ungkap Dr. Habibullah.
Beliau juga menyatakan bahwa Lampung sebagai provinsi yang kaya akan keberagaman budaya, bahasa, seni, kuliner, dan wisata menjadi tempat ideal untuk mengadakan kegiatan yang tidak hanya edukatif tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada peserta dari berbagai negara.
Program Summer Camp 2025 menawarkan berbagai kegiatan menarik untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi para peserta. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Local Language and Culture Exploration
2. Arts and Craft Workshops
3. Traditional Cuisines
4. Traditional Music and Dance
5. Nature and Hikes Explorations
Launching Summer Camp 2025 ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, yang menjadi simbol dimulainya program ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video promosi Summer Camp 2025 sebagai bentuk pengenalan lebih luas kepada khalayak umum.
FKIP Unila menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman akademik yang lebih luas bagi mahasiswa, baik dalam aspek akademik maupun pengembangan keterampilan soft skill. Dengan adanya Summer Camp 2025, FKIP Unila semakin memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang unggul, membangun jejaring internasional, serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Dengan semangat baru ini, diharapkan program Summer Camp FKIP Unila dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang, menarik lebih banyak peserta dari dalam dan luar negeri, serta memberikan manfaat besar bagi dunia akademik dan budaya.(*)