Maria Mesly Kosamah Raih Gelar Sarjana di Unila Berkat Beasiswa ADik Papua


GK, LAMPUNG
– Universitas Lampung (Unila) kembali mencetak lulusan berprestasi yang menginspirasi. Maria Mesly Kosamah, perempuan asal Papua, kini resmi menyandang gelar sarjana setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Keberhasilannya tidak terlepas dari semangat juang serta dukungan program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua, yang diberikan oleh pemerintah guna membantu putra-putri Papua mengakses pendidikan tinggi.


Perjalanan Maria dalam menempuh pendidikan tinggi bukanlah hal yang mudah. Setelah lulus SMA, ia sempat mengalami kebimbangan akibat pandemi Covid-19 yang membatasi akses pendidikan dan mempersulitnya dalam menentukan langkah berikutnya. Namun, informasi mengenai Beasiswa ADik Papua yang diperolehnya dari pihak sekolah menjadi titik balik dalam perjalanannya. Program afirmasi ini membuka kesempatan bagi anak-anak Papua untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri.


Tak ingin menyia-nyiakan peluang, Maria bersama beberapa rekannya segera mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong untuk melengkapi berkas administrasi. Seleksi program ini didasarkan pada nilai rapor dari semester satu hingga lima, serta penelusuran prestasi akademik di sekolah. Setiap peserta diperbolehkan memilih dua perguruan tinggi negeri (PTN), dan Maria menetapkan pilihannya pada Universitas Lampung serta Universitas Padjadjaran Bandung.


Saat pengumuman hasil seleksi tiba, Maria merasa bersyukur dan bahagia karena dinyatakan lulus di Unila, Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. “Ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk menggapai cita-cita,” ujarnya penuh haru.


Sebagai perempuan Papua yang menempuh pendidikan di luar daerah, Maria menghadapi berbagai tantangan, mulai dari beradaptasi dengan lingkungan baru hingga menghadapi stereotip dan diskriminasi. Namun, ia tidak membiarkan hambatan tersebut menghalangi perjalanannya.


“Tantangan terbesar saya adalah menghadapi pandangan yang meremehkan perempuan Papua. Namun, saya memilih untuk tetap percaya diri, fokus pada tujuan, dan terus berusaha,” katanya.


Dukungan keluarga, komunitas, dan organisasi kedaerahan turut berperan penting dalam perjalanannya. Salah satu organisasi yang menjadi tempat bernaungnya adalah Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (IKMAPAL), yang menaungi mahasiswa Papua di berbagai kampus di Provinsi Lampung.


“IKMAPAL menjadi rumah kedua bagi saya. Di sini, saya mendapat dukungan dari teman-teman sesama mahasiswa Papua, berbagi pengalaman, serta saling menguatkan dalam menghadapi tantangan akademik maupun sosial,” tuturnya.


Bagi Maria, pendidikan adalah kunci perubahan, terutama bagi perempuan Papua. “Pendidikan memberikan kesempatan yang lebih luas dan membantu kami memperoleh hak yang sama dalam berbagai bidang,” jelasnya.


Ia berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua, khususnya para perempuan, agar tidak takut bermimpi besar. “Jangan pernah ragu untuk melanjutkan pendidikan. Percayalah bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka lebih banyak peluang dalam hidup,” pesannya.


Setelah menyelesaikan studinya, Maria memiliki cita-cita besar untuk kembali ke Papua dan berkontribusi bagi masyarakat. “Saya ingin menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas hidup perempuan Papua, serta mengubah pandangan masyarakat agar mereka lebih dihargai dan diakui potensinya,”pungkasnya.(*)

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama